3 Sept 2012

Sama halnya dengan tukang ojek yang barada di Dusun Pagutan, usaha pramu jasa ini menjadi salah satu mata pencaharian untuk memenuhi kelangsungan hidup. Salah satu tukang ojek di Dusun Pagutan bernama Ahmad Suryadi (35 th) yang telah lama menggeluti profesi ini menuturkan, “pendapatan berangsur-angsur surut lantaran minimnya masyarakat yang menggunakan jasa ojek. Pendapatan yang didapat juga tidak tentu, rata-rata penghasilan saya Rp. 15.000 perhari”. Tidak diherankan memang, minimnya pengguna jasa ojek ini disebabkan karena rata-rata semua orang memiliki kendaraan pribadi, kebanyakan yang menggunakan jasa ini hanyalah ibu-ibu rumah tangga yang sering pergi ke pasar maupun tempat-tempat lainnya.
Walaupun menjadi tukang ojek terlihat tidak memiliki banyak modal namun mempunyai resiko yang cukup besar, resiko yang harus dihadapi adalah keselamatan diri dan penumpang. Tapi dengan keberanian, kepiawaian dalam mengendarai motor, Ahmad Suryadi tetap tekun menjalani usaha ojek ini. (uyun)