15 Feb 2012
Belakangan ini saya sedang gandrung memancing ikan. Saya bisa memancing di mana saja, di sungai, laut, bahkan di kolam pemancingan… yang terakhir itu kedengarannya yang paling menyenangkan. Karena di kolam pemancingan pasti ikannya melimpah dan sudah pasti hasil tangkapan kita bisa banyak.
Ah! Tapi apa benar? Menurut pengalaman saya, ternyata tidak selalu begitu. Meski kita memancing di akuarium sekalipun, belum tentu umpan kita sukses dimakan ikan. Kok bisa?
Memancing memang kelihatannya mudah. Tinggal menunggu dan menunggu. Tapi, tunggu dulu, apakah anda sudah pernah memancing? Kalau belum, silakan anda coba dulu. Rasakan bagaimana rasanya menunggu datangnya ikan. Dan, kemudian baru anda akan tahu acara memancing itu ternyata perlu banyak ritual.
Setiap kali akan pergi memancing, entah di tambak atau laut, saya selalu mencari informasi yang cukup tentang berbagai hal seputar "medan tempur", baik lokasi, jenis ikan, serta siapa2 saja yg memancing disana. Dari informasi yg saya dapat sy bisa memutuskan perlengkapan apa yg saya harus dibawa, terutama "umpan" apa yg cocok saya "tawarkan" pada ikan yang ada disana, serta "umpan" saya yg paling disuka dibanding "umpan" lain yg ditawarkan oleh pemancing lain, dan yang pasti "umpan" tersebut harus sesuai untuk kondisi sekitar pemancingan, entah ombaknya, keasinan airnya, dll.
Banyak pemancing yang sangat handal meracik "umpan", tahu resep resep umpan yang bagus, tapi jika kita lihat ketempat pemancingan, akan sedikit sekali pemancing yang "betul2 berhasil" menawarkan umpannya untuk disantap oleh ikan.
Kenapa ini terjadi?
Karena banyak para pemacing yang begitu pintar meracik umpan tapi sangat sedikit pemancing yang mau memahami kondisi ikan yang mau dipancing dan lingkungan sekitar pemancingan. Rata2 pemacing asyik dan bangga dengan "kualitas umpan" dan resep nya masing2, semua merasa yang sdh paling bagus, padahal umpan itu bukan buat mereka, umpan itu buat "sang ikan".
Ah! Tapi apa benar? Menurut pengalaman saya, ternyata tidak selalu begitu. Meski kita memancing di akuarium sekalipun, belum tentu umpan kita sukses dimakan ikan. Kok bisa?
Memancing memang kelihatannya mudah. Tinggal menunggu dan menunggu. Tapi, tunggu dulu, apakah anda sudah pernah memancing? Kalau belum, silakan anda coba dulu. Rasakan bagaimana rasanya menunggu datangnya ikan. Dan, kemudian baru anda akan tahu acara memancing itu ternyata perlu banyak ritual.
Setiap kali akan pergi memancing, entah di tambak atau laut, saya selalu mencari informasi yang cukup tentang berbagai hal seputar "medan tempur", baik lokasi, jenis ikan, serta siapa2 saja yg memancing disana. Dari informasi yg saya dapat sy bisa memutuskan perlengkapan apa yg saya harus dibawa, terutama "umpan" apa yg cocok saya "tawarkan" pada ikan yang ada disana, serta "umpan" saya yg paling disuka dibanding "umpan" lain yg ditawarkan oleh pemancing lain, dan yang pasti "umpan" tersebut harus sesuai untuk kondisi sekitar pemancingan, entah ombaknya, keasinan airnya, dll.
Banyak pemancing yang sangat handal meracik "umpan", tahu resep resep umpan yang bagus, tapi jika kita lihat ketempat pemancingan, akan sedikit sekali pemancing yang "betul2 berhasil" menawarkan umpannya untuk disantap oleh ikan.
Kenapa ini terjadi?
Karena banyak para pemacing yang begitu pintar meracik umpan tapi sangat sedikit pemancing yang mau memahami kondisi ikan yang mau dipancing dan lingkungan sekitar pemancingan. Rata2 pemacing asyik dan bangga dengan "kualitas umpan" dan resep nya masing2, semua merasa yang sdh paling bagus, padahal umpan itu bukan buat mereka, umpan itu buat "sang ikan".
Sang ikan lah yang menentukan umpan mana yang sesuai dengan seleranya, dan sang ikanlah yang mutlak memutuskan umpan mana yang paling lezat buat dia.
Terkadang Sang Ikan juga akan "bingung" jika semuanya lezat lezat, dan akhirnya dia akan memutusakan dgn cara paliang simple, mana umpan yang paling dekat dgn dia, dan mana umpan yang paling cocok dgn "ukuran" mulutnya.
Jika kita sering ke tambak2 pemacingan ikan, terlihat begitu banyak pemacing dgn pancing yang bagus2, umpan yang baik2 bahkan dari jauh saja sudah tercium "aroma durian" nya, tapi sedikit saja diatara mereka yang puas dgn "ekspektasi" hasil pancingannya.
Dimana kesalahannya?
Pemacing terlalu sibuk dgn pemikiran "umpan" nya sdh baik, produknya sdh bagus, idea/cara2 memancingnya sdh lengkap, tapi lupa untuk melakukan "riset" kecil, kondisi tempat dia memancing, lupa untuk mengetahui "ikan" yang akan dipancing, dan tidak memperhitungkan siapa2 saja yang mancing disana dan apa umpan2 nya.
Terkadang Sang Ikan juga akan "bingung" jika semuanya lezat lezat, dan akhirnya dia akan memutusakan dgn cara paliang simple, mana umpan yang paling dekat dgn dia, dan mana umpan yang paling cocok dgn "ukuran" mulutnya.
Jika kita sering ke tambak2 pemacingan ikan, terlihat begitu banyak pemacing dgn pancing yang bagus2, umpan yang baik2 bahkan dari jauh saja sudah tercium "aroma durian" nya, tapi sedikit saja diatara mereka yang puas dgn "ekspektasi" hasil pancingannya.
Dimana kesalahannya?
Pemacing terlalu sibuk dgn pemikiran "umpan" nya sdh baik, produknya sdh bagus, idea/cara2 memancingnya sdh lengkap, tapi lupa untuk melakukan "riset" kecil, kondisi tempat dia memancing, lupa untuk mengetahui "ikan" yang akan dipancing, dan tidak memperhitungkan siapa2 saja yang mancing disana dan apa umpan2 nya.
Dalam bisnis hal yang sama sering terjadi, kita terlalu sibuk dgn kebanggan bahwa produk atau idea kita sudah yang terbaik, dan kita demikian meyakini bahwa cara2 kita sdh yang terbaik, Tapi lupa mencoba sedikit saja mengetahui, apa sich yang diinginkan "konsumen" kita, dan lupa kondisi yang akan mendorong pasar memutuskan untuk "mengambil umpan" kita, bahkan celakanya tidak terpkirikan bahwa Kompetitor juga punya "produk" yang bagus dan idea2 yang cemerlang.
Inilah pembunuh pertama dan sangat mematikan bagi pengusaha2 pemula bahkan yang sdh mapan, yaitu "Obsession with the product/idea".
Banyak kita bisa membuat produk, jasa dan idea yang bagus, tapi sangat sedikit yang mau melakukan "riset" untuk mengetahui apakah betul produk kita yang bagus tersebut betul2 diinginkan pasar, apakah idea tersebut sesuai dgn minat pasar, dan apakah jasa tersebut sesuai dgn kebutuhan pasar.
Memang benar, kita harus menciptakan produk/jasa yang bagus, tapi produk bagus saja tidaklah cukup, karena akhirnya sebagai pebisnis kita bukan "mengajari" apa yg dibutuhkan konsumen tapi mestinya "menyediakan" apa yg dibutuhkan konsumen.
Dan sebagai pebisnis tujuan kita bukanlah membuat produk tapi tujuan kita adalah menghasilkan "seling" mencetak penjualan.
Dan buntutnya tujuan kita menghasilkan Profit dan mencetak Cash Flow!
Produk atau idea yang bagus, it's nothing! Bila tidak bisa menghasilkan!
Tapi bukan berarti produk tidak harus bagus :)
Dalam hal umpan, maka perhatikan lah pemancing Pro dalam bekerja:
1. KWTW: know what they won't
Ketahui apa yg dibutuhkan sang ikan. Kenali pasar anda, apakah pasar menginginkan produk tersebut, minimalisir penolakan pasar dan perbanyak "daya tarik" yang memang dibutuhkan pasar.
KWTW ini adalah tindakan awal saya jika akan pergi memancing seperti diatas. Dalam hal produk lakukanlan market riset. Sebuah pekerjaan yg sering dilupakan "pemancing", padahal inilah yang paling menentukan seberapa banyak ikan yang akan menyantap "umpan" yang kita berikan, dan berakhir dgn "Stike" :)
2. GGI: Go Get It.
Inilah dia umpan itu, kebanyak orang focus diproduk/memproduksi dan lupa melakukan langkah pertama diatas.
Setelah kita melakukan riset (KWTW), jangan buang2 waktu lagi segera produksi! Percuma juga semua riset yang bagus, semua formula yang rancak, tapi berlama lama bahkan lupa memproduksi.
Go Action, segera sebelum racikan "umpan" anda di produksi oleh pemancing yang lain :)
3. GITT: Give It To Them (marketing)
Sudah tahu medan pemancingan, sudah kenali apa yang disuka, dan sudah memproduksi, kini saatnya pergi ke arena pemancingan, Action untuk "Menjual", lakukan semua dgn sebaik mungkin.
Ini lah pertempuran sejati kita, inilah medan yang akan menentukan kita jadi the winner atau tidak. Butuh kesabaran dan kerja keras, jgn menyerah pada "waktu", jangan menyerah pada "hasil".
Dimedan ini kita 100% sudah harus memiliki keyakinan, mantap dan terus berjuang.
Pemancing yg handal, akan sabar dgn semua tanda2 umpannya dimakan, dan pada masanya, tali2 yang terjuntai akan menegang, dan "Strike!" Kebahagian umpan disambar tidak terkira!
Selamat "memancing" di bisnis anda, dan selalu ingat pembunuh pertama para pemancing, ""Obsession with the product/idea", jangan pernah lupakan "ikan2 dikolam", selalu lah ingat, Pemancing harus menyediakan umpan yang disuka Sang Ikan, bukan memaksa ikan suka dgn umpan kita.
Semoga bermanfaat...
Inilah pembunuh pertama dan sangat mematikan bagi pengusaha2 pemula bahkan yang sdh mapan, yaitu "Obsession with the product/idea".
Banyak kita bisa membuat produk, jasa dan idea yang bagus, tapi sangat sedikit yang mau melakukan "riset" untuk mengetahui apakah betul produk kita yang bagus tersebut betul2 diinginkan pasar, apakah idea tersebut sesuai dgn minat pasar, dan apakah jasa tersebut sesuai dgn kebutuhan pasar.
Memang benar, kita harus menciptakan produk/jasa yang bagus, tapi produk bagus saja tidaklah cukup, karena akhirnya sebagai pebisnis kita bukan "mengajari" apa yg dibutuhkan konsumen tapi mestinya "menyediakan" apa yg dibutuhkan konsumen.
Dan sebagai pebisnis tujuan kita bukanlah membuat produk tapi tujuan kita adalah menghasilkan "seling" mencetak penjualan.
Dan buntutnya tujuan kita menghasilkan Profit dan mencetak Cash Flow!
Produk atau idea yang bagus, it's nothing! Bila tidak bisa menghasilkan!
Tapi bukan berarti produk tidak harus bagus :)
Dalam hal umpan, maka perhatikan lah pemancing Pro dalam bekerja:
1. KWTW: know what they won't
Ketahui apa yg dibutuhkan sang ikan. Kenali pasar anda, apakah pasar menginginkan produk tersebut, minimalisir penolakan pasar dan perbanyak "daya tarik" yang memang dibutuhkan pasar.
KWTW ini adalah tindakan awal saya jika akan pergi memancing seperti diatas. Dalam hal produk lakukanlan market riset. Sebuah pekerjaan yg sering dilupakan "pemancing", padahal inilah yang paling menentukan seberapa banyak ikan yang akan menyantap "umpan" yang kita berikan, dan berakhir dgn "Stike" :)
2. GGI: Go Get It.
Inilah dia umpan itu, kebanyak orang focus diproduk/memproduksi dan lupa melakukan langkah pertama diatas.
Setelah kita melakukan riset (KWTW), jangan buang2 waktu lagi segera produksi! Percuma juga semua riset yang bagus, semua formula yang rancak, tapi berlama lama bahkan lupa memproduksi.
Go Action, segera sebelum racikan "umpan" anda di produksi oleh pemancing yang lain :)
3. GITT: Give It To Them (marketing)
Sudah tahu medan pemancingan, sudah kenali apa yang disuka, dan sudah memproduksi, kini saatnya pergi ke arena pemancingan, Action untuk "Menjual", lakukan semua dgn sebaik mungkin.
Ini lah pertempuran sejati kita, inilah medan yang akan menentukan kita jadi the winner atau tidak. Butuh kesabaran dan kerja keras, jgn menyerah pada "waktu", jangan menyerah pada "hasil".
Dimedan ini kita 100% sudah harus memiliki keyakinan, mantap dan terus berjuang.
Pemancing yg handal, akan sabar dgn semua tanda2 umpannya dimakan, dan pada masanya, tali2 yang terjuntai akan menegang, dan "Strike!" Kebahagian umpan disambar tidak terkira!
Selamat "memancing" di bisnis anda, dan selalu ingat pembunuh pertama para pemancing, ""Obsession with the product/idea", jangan pernah lupakan "ikan2 dikolam", selalu lah ingat, Pemancing harus menyediakan umpan yang disuka Sang Ikan, bukan memaksa ikan suka dgn umpan kita.
Semoga bermanfaat...
Web Bisnis Online Yang Menjadikan Facebook Sebagai
ReplyDeleteMedia/Sarana Penghasil Uang Dengan System Terbaru
Komisi 100% Untuk Anda ,dengan hasil yang luar biasa dan sangat mudah dijalankan,
dan satu lagi,blog anda akan bertambah fungsi sebagai mesin penghasil uang anda.
www.bisnisfacebooker.com/?id=arie_fresh56
web bisnisfacebooker sangat cocok sekali bagi anda yang mempunyai blog karena komisi 100% untuk member dan data member yang di tampilkan di web replika.nah... anda tinggal tampilkan web replika anda nanti nya di blog dan membuat link/terhubung, praktis bukan...
atau email saya: xtshop30@gmail.com