Archive for August 2013

LAPORAN KEGIATAN MOTIVATOR KAMPUNG MEDIA AL-HIKMAH
BULAN : AGUSTUS  TAHUN 2013

NO
HARI/ TANGGAL
LOKASI KEGIATAN
MATERI
1
1 Agustus  2013
Sekretariat Kampung Media Al-hikmah
Rapat Redaksi Kampung Media Al-Hikmah membahas tentang agenda dan rencana kegiatan kampung media pada bulan Agustus bersama seluruh anggota komunitas kampung media al-hikmah
2
6 Agustus  2013
LPPM Wahana Education
Bimbingan Teknologi dan computer bagi siswa siswi di desa pagutan
3
7 Agustus  2013
Rumah Suhar
Melihat potensi kambing etawa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat
4
9 Agustus  2013
Sekretariat Kampung Media Al-Hikmah
Bimbingan Teknologi dan computer bagi siswa siswi di desa pagutan
5
13 Agustus  2013
Peternakan kelinci wahana rabbit
Melihat potensi kelinci sebagai ternak rumahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
6
17 Agustus  2013
Lapangan SMPN 2 Batukliang
Menghadiri acara peringatan 17 agustus bersama masyarakat desa pagutan di lapangan SMPN 2 Batukliang
7
21 Agustus  2013
Desa Pagutan
Mengikuti kegiatan pawai karnaval dalam rangka peringatan HUT RI di desa pagutan
8
24 Agustus  2013
Sekretariat KM Tabayyun
Mengikuti kegiatan diskusi bersama kampong media loteng dalam rangka meningkatkan kreativitas dalam menciptakan usaha ekonomi kreatif.
9
26 Agustus 2013
Hotel Puri Ayu Denpasar
Mengikuti workshop lembaga kursus dalam menghadapi pasar bebas bersama LKP asal Bali, NTB dan NTT



Beberapa hari kemudian setelah Yuni sembuh, ada satu hal yang luar biasa bagi Eril.
“kak tunggu..” panggil yuni ketika eril mau masuk sekretariat osis, yang merupakan tempat belajar bahasa arab.
“tumben..” kata Eril sembari melepas senyum manisnya
“aku hanya mau bilang, aku sangat mencitai kakak, dari nuraniku. Jaga adek ya, aku percaya kok sama kakak”
Rasa senang yang tidak pernah sebahagia itu Eril rasakan malam itu. Dunia terasa milik berdua. Yang lain Cuma ngontrak. Kebahagiaan yang tiada tara. Ia berkeinginan kuat memiliki Yuni. ia berharap akhwat ini tidak akan berpindah hati selamanya, mengiringi setiap langkah perjuangannya, memotifasi ikhtiarnya, dan selalu menjaga perasaannya. Tak terasa ia telah menatap Yuni lebih dari 3 menit, hayalannya melaju kencang menatap masa depan. Ia membayangkan bagaimana rasanya satu rumah dengannya. Sembari duduk bersama di teras, berpegangan tangan dan tertawa bersama layaknya kekasih halal. Ditengah lamunannya, ia tak sadar dipergokin teman-temannya sedang bertatapan.
“hem...hem...”
Kata zaki, sahip, dan yang lain seolah bersamaan bernada mengejek.
Spontanitas terucap dari mulut Eril
“ Assalamu’alaikum dik...ilalliqo’ “
Ia melangkah cepat meninggalkan Yuni. malu bercampur bahagia membalut hatinya. Ia berjalan setengah berlari tak beraturan, dan sesekali berjingkrak sambil tersenyum, dan sesekali melompat kecil tanda bahagia.
  

Bagian Kedua
Cobaan Cinta

Semakin lama mereka saling mencitai. Kini yuni kelas dua. Umur Eril 20 tahun. Seiring dengan bertambahnya umur, pola fikir pun bertambah. Kini dia ingin peergi ke mesir walaupun uang sepeserpun tidak ada. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi merantau ke kalimantan untuk mengumpulkan uang, berharap dengan uang itu ia bisa berangkat sekolah dari sana.
“ dik...kakak minta maaf yang sebesar-besar nya jika selama kita saling mengenal, adik pernah tersingung dengan kata atau sikap kakak” ucap Eril dari hanphon
“ memang kenapa kak,  kayak orang mau pergi jauh aja”
“ iya dik, kakak mau pergi jauh. Tapi kakak akan kembali lagi untuk adik”
Sangat berat rasanya meninggalkan orang yang sangat dicintai. Cinta yang sudah sekian lama dibangun dan terhias indah kini akan ditinggal. Hubungan yang sudah berbunga mekar kini tidak akan dirasakan lagi.
Hal yang sama juga dirasakan Yuni, terlebih lagi saat detik-detik terakhir pepisahan dengan Eril, di pintu gerbang utama pondok pesantren. Bagi Eril walaupun tas yang dibawanya begitu berat, berisikan makanan untuk bekalnya di perjalanan dan pakaian yang banyak, namun beban perasaanya dirasakan sepuluh kali lebih berat dari tasnya. Ingin rasanya waktu itu diperpanjang. Saat kedua mata saling menatap, berubah warna menjdai merah. sembari membendung air yang hendak menghujani pipi. Semakin jauh raga eril dari tempat kaki yuni berpijak, ia semakin sedih, pilu, dan khwatir jadi satu. Ia takut dihianati karena tidak saling melihat, walaupun mereka telah berjanji untuk saling menjaga hati, supaya tika ada orang lain yang bisa masuk. Bayangan Yuni pun akhirya lenyap di antara kendaraan yang lalu lalang. Air mata tidak dapat dibendung lagi. Bagai orang yang ditinggal mati, berlinang air mata. Baik Eril maupun Yuni. 
Saat tiba di bandara, di ruang tunnggu, Eril masih terbayang wajah Yuni. Saat bersama belajar bahasa arab, saat duduk bersama di rumah Yuni, makan, dan bercanda bersama. Terlebih lagi saat ia menangis gara-gara dikerjain Yuni. terekam jelas kejadian saat itu di memorinya, saat itu yuni pingin berhenti pindah sekolah karena kasian dengan orang tuanya yang tidak mampu membiayainya lagi. Eril sangat tidak setuju dengan hal itu. Kemudian ia berusaha membujuk kedua orang tuanya supaya ia jangan dipindahkan, bahkan Eril sanggup membantu orang tua Yuni. Akan tetapi sengaja waktu itu ia tidak masuk sekolah, diam di asrama. Eril yang mengetahuinya tidak sekolah akhirnya mencarinya ke asrama putri, dengan maksud ingin membujuknya supaya tetap sekolah di pesatren. Sampai di asrama yuni tidak ada. Keterangan dari temannya, yuni pegi ziarah kubur, tempat tersebut sekitar empat ratus meter dari asrama puteri. Dengan langkah cepat ia pun segera mencarinya, namun ia tidak menemukannya. Akhirna iapun berkesimpulan bahwa Yuni telah pulang. tidak tinggal diam, ia segera berlari menuju pangkalan ojek. Pengojek pun memberikan keterangan bahwa ia melihat orang yang dicari Eril telah naik mobil dengan membawa banyak barang. Sekujur tubuh Eril akhirnya lemas,  terasa berjalan pulang  ke asrama tanpa tulang. Karena dia juga tahu kalu Yuni tidak tau jalan pulang. air mata pun menetesi pipi, dan merasa tidak akan bisa bertenu lagi, apalagi saat itu ia belum pernah ke rumahnya  Yuni. Sampai di asrama barulah perasaan itu terobati saat ia mendengar kalu Yuni di asrama. *****
BERSAMBUG  
Masjid yang terletak di pinggir jalan ini diperkirakan oleh ketua panitia, Amaq Agus, akan menelan dana 1,5 milyar. “Sejauh ini, satu tahun lebih sebulan, pembangunan masjid telah menelan dana kurang lebih lima ratus juta” terangnya kepada wartawan. Selain gotong royong, warga juga swadana untuk pembangunan sebesar seratus ribu per-KK untuk tiap bulan. Proyek ini ditargetkan rampung dua tahun lagi. “mau bagaimana lagi, proyek ini kekurangan dana, mukim kami berjumlah hanya 185 KK” ungkapnya. Ketua panitia menyiasati kerja baktinya secara bergantian, agar tidak memberatkan warga. Konsumsi tukangpun dari swadaya warga secara bergilir. Masjid yang terletak di sade, barabali, batukliang itu akan dibangun sampai lantai dua. warga setempat berharap ada bantuan pihak pemerintah, agar secepatnya masjid itu bisa rampung sesuai desain. (syahril)


Menurut beberapa sumber, ada kisah unik tentang sebuah sumur ajaib di dekat rumah Tuan Guru Haji Rusydan Bakri, di dalam pondok pesantren Bodak, Desa Montong Terep, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Suatu hari,  tepatnya pada tahun 2010 lalu, seseorang bule datang dari Eropa dan ingin berjumpa dengan ketua Yayasan Attohiriyah Al-Fadiliyah, Tgh. Ahmad Fadly FT. Sebelum menjelaskan maksud dan tujuannya, bule yang tidak dikenal itu menceritakan, bahwa pada suatu malam ia bermimpi penyakitya disembuhkan oleh air sumur di ponpes tersebut. Sebelumnya, bule yang akrab dipanggil jhon itu mengakui pernah berobat sampai 30-an dokter, namun tidak ada yang berhasil menyembuhkan. Setelah bercerita panjang lebar, bule itu minta ijin untuk mengambil air di sumur sesuai dengan mimpinya. Ternyata benar, kurang dari seminggu penyakit kulit yang tidak ada dokter yang bisa menanganinya, bahkan kurag dari satu minggu, sembuh setelah minum air tersebut. Tuan guru bajang Bodak, kakak bupati LOTENG itu mempublikasikannya ke jamaah, bahkan pernah dibagikan kepada jamaah sama-sama setengah liter saat pengajian umum. Ahmad Ruba’i, warga Sengkol, Batukliang, juga membenarkan hal tersebut, bahkan beliau juga meyakininya. “ Sebenarnya itu semua dari Alloh. Menurut saya hal itu disebabkan karena berkah tuan guru, sehingga Alloh memberikan berkah lewat sumur itu” katanya. Banyak jamaah meyakini akan kejaiban air sumur itu. Menurut mereka sumur itu seribu hajat, artinya bisa mengobati segala macam penyakit, sesuai hajat kita. Namun saat ini tidak ada yang diijinkan lagi masuk untuk mengambil air sumur itu, karena dikhawatirkan syirik. “memang benar-benar mujarab air sumur itu, namun sekarang tuan guru tidak mengijinkan lagi kepada siapapun untuk mengambil airnya” kata inaq mahyun warga desa pengenjek saat diminta keterangannya. Dan sekarang sumur itu sudah ditembok dan pintu. Kunci pintunya hanya dipegang oleh Tgh. Rusydan Bakri dan Tgh. Fadhli FT.
Welcome to My Blog

Statistik

Copyright 2010 TBM Al-hikmah. Powered by Blogger.

Mengenai Saya

My photo
Bersama Membangun Bangsa

- Copyright © TBM Al-Hikmah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -