15 Apr 2013

Sekurangnya ada 10 ruang kelas kosong tidak difungsikan di Pondok Pesantren (PONPES) /Sosial Attohiriyah Alfadhiliyah (YATOFA). Bukan hanya hal itu, sebenarnya banyak hal yang memprihatinkan. Terdapat juga 11 ruang Pondok tak berfungsi. Menurut beberapa sumber, semenjak 8 tahun trakhir, Ponpes ini kurang santri. Menurut beberapa pengasuh yang sempat dikonfirmasi, hal ini dipicu oleh beberapa hal, antara lain; menjamurnya pesantren yang dibangun alumni sendiri. “ sehingga santri yang biasanya datang dari lombok timur misalkan, karena mereka alumni yang dari Lotim mendirikan pesantren di sana, sehingga santri dari LOTIM kosong.” beber salah seorang pengasuh yang tidak ingin disebut namanya. Namun ada yang mengatakan hal tersebut disebabkan kurangnya sosialisasi. “kita dilarang menyebarkan pamplet oleh abah (ketua yayasan, red.) bahkan beliau berkata ‘kami tidak ingin banyak santri, 5 santri cukup asalkan mereka benar-benar mau belajar ilmu Agama, dari pada banyak namun tak berbobot.” Beber pengasuh yang lain. Ponpes yang terletak di samping rumah sakit islam bodak ini memiliki santri 760 orang, dengan rincian 315 putera dan 345 puteri, dimana sebelumnya, pertahun 2004 jumlah santrinya mencapai 1.500 santri lebih. 
Selain memiliki rumah sakit, pesantren ini juga menampung 250 anak yatim. Jumlah ruang pondok 16 putera dan 17 puteri. Terkait masalah pendidikan, Ponpes yang didirikan tahun1559 ini, hanya memiliki 3 unit sekolah, yaitu TK, SMP, dan SMA. Sebelumnya ditempat mulia ini terdapat 6 unit sekolah, ditambah MTs, MA, dan SMK otomotif, kemudian dilebur menjadi hanya 3 unit saja. Adapun pendidikan diniyah, dilaksanakan pada malam, subuh, dan sore hari. Pesantren milik bupati Loteng, haji suhaili ini masih memakai metode salafi, kitab-kitab yang dipelajari tergantung jenjangnya, ada awaliyah, mutawassitah dan takhassus. Adapun kitab-kitab yang dipelajari awaliyah antara lain; matan taqrib, matan jurumiyah, amtsilah jadidah, nurul yaqin, khomsatu mutun, akhlak lilbanin dan lilbanat, mahfuzhot, aqo’iduddiniyah, dan lain-lain. Kitab-kitab mutawassitah antara lain; tafsir ayatil ahkam, tafsir jalalain, bulugul marom, ta’limul muta’allim’ madraj, tijan, anwar, yakut, dan lain-lain. kitab-kitab untuk untuk takhassus antara lain; tafsir jalalain, tafsir ayatil ahkam, ibanatil ahkam, tijan, fathul mu’in, dan syarah buhkori dan lain-lain. (syahril)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Statistik

Copyright 2010 TBM Al-hikmah. Powered by Blogger.

Mengenai Saya

My photo
Bersama Membangun Bangsa

- Copyright © TBM Al-Hikmah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -