1 Jun 2013


Amaq ida dan inaq ida, merupakan suami istri yang hidup dari hasil anyaman bambu, kedua suami istri yang berasal dari Gelagah, Desa Montong Terep, Praya, ini menuturkan bahwa semenjak kecil ia sudah memulai  mencari uang lewat pagar anyaman bambu. dua pasangan ini menuturkan mereka biasanya menghasilkan 5 Sampai 6 pagar sehari . Ada pagar yang terbuat dari kulit bambu dan ada yang dari isi dalamnya saja dengan ukuran produk bermacam-macam, mulai dari 2 meter persegi sampai 2 X3 meter  .” Ini adalah pusaka orang tua kami, kami tak punya sawah, inilah sawah  kami” beber bapak yang berumur 45 tahun itu. Amaq ida juga menuturkan bahwa selama ini ia tidak pernah kerja lain selain menganyam bambu.  bambu yang di beli dengan harga 10 ribu perbatang mampu menghidupkan mereka dengan 3 orang anak. “kami terkadang harus membayar buruh 30 ribu perhari kalau sedang banyak stok bambu” lanjut amaq ida kepada wartawan saat dikonfirmasi. sekurangnya ada empat jenis anyaman menjadi produknya. Namun karena kurang pengelolaan  omzet tidak menentu.  Menjual hasilnyapun hanya ditempat ia membuatnya. Tidak ada usaha pemasaran yang lebih luas.” Modal kami sedikit, pemerintah sering janji untuk membantu kami, namun tidak ada yang benar-benar mau membantu, mereka mau memberikan pinjaman, itupun harus ada jaminan. Susah juga, kami tidak punya surat tanah, karena tanah kami tidak ada” keluh  laki-laki yang sudah bercucu 2 itu. Pagar yang sudah jadi biasanya dijual mulai dari harga 30 sampai 100 ribu per pagar, tergantung kualitas dan luasnya. (Syahri)

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. yg penting bisa utk menghidupi keluarga itu sdh bagus sekali

    ReplyDelete

Welcome to My Blog

Statistik

Copyright 2010 TBM Al-hikmah. Powered by Blogger.

Mengenai Saya

My photo
Bersama Membangun Bangsa

- Copyright © TBM Al-Hikmah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -