21 Dec 2011

Desa Pagutan merupakan salah satu desa yang terletak dikabupaten lombok tengah yang mayoritas wilayahnya berupa sawah yang diapit oleh beberapa perbukitan, suasana di desa pagutan tergolong asri dan masih alami, dikarenakan warna hijau daun-daunan diarea persawahan dan perkebunan masih sangat kental. ditambah lagi dengan belum tersentuhnya oleh industri-industri pabrik yang mencemarkan lingkungan menjadikan desa pagutan memberikan nuansa tersendiri dengan keindahan pemandangan di berbagai sudut desa.
Sepanjang jalan terlihat sawah-sawah tanpa batas pandang yang sedang dicangkul oleh para petani, maklum saja sebagian besar penduduk di desa pagutan bermata pencaharian sebagai petani. biasanya pada musim penghujan seperti saat sekarang ini masyarakat yang berprofesi sebagai petani di desa pagutan telah memulai musim tanam padi, namun karena siklus cuaca yang tidak stabil akibat terjadinya Global warming menyebabkan para petani menjadi kesulitan dalam mengambil keputusan kapan waktu yang tepat untuk memulai menanam padi.
Tentu saja ini dikarenakan kurangnya perhatian dari pemerintah khususnya instansi terkait (Dinas Pertanian) dalam melakukan penyuluhan kepada para petani, padahal di desa pagutan sudah ada beberapa kelompok tani yang dibina langsung oleh penyuluh pertanian, namun sampai sekarangpun para petani masih banyak yang bingung kapan memulai menanam karena keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya.
Belum lagi dikarenakan dengan sangat minimnya peralatan yang dapat dimanfaatkan untuk membajak sawah, menyebabkan para petani semakin terpuruk, karena pada era tekhnologi sekarang ini para petani ternyata masih banyak yang mengolah sawah hanya dengan mencangkul, yang kita ketahui bahwa untuk mencangkul 1 are sawah saja  membutuhkan waktu berhari-hari, padahal sudah ada peralatan canggih untuk membajak sawah seperti traktor.
Setelah ditelusuri mengapa para petani tidak menggunakan traktor ternyata dikarenakan ketersediaan peralatan tersebut yang masih sangat minim di desa ini. Banyak sekali para petani yang mengeluh akibat minimnya traktor tersebut, sebagaimana yang diungkapkan oleh Bapak H. Mursalin selaku salah seorang petani di desa pagutan bahwa "traktor saat ini sudah semakin sulit saja, yang memiliki traktor sangat sedikit sehingga untuk meminta jasanya kita harus masuk daftar tunggu, butuh berminggu-minggu agar kita dapat gantian". tutur beliau.
Tentu saja hal ini sangat meresahkan bagi para petani, karena sampai saat ini hanya sebagian kecil yang telah memulai menanam padi.


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

Statistik

Copyright 2010 TBM Al-hikmah. Powered by Blogger.

Mengenai Saya

My photo
Bersama Membangun Bangsa

Arsip Blog

- Copyright © TBM Al-Hikmah -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -